SOSOK KEHADIRAN PEMIMPIN MILINEAL DAN BERKUALITAS BAKAL CALON BUPATI KABUPATEN KONAWE SELATAN PADA KONSTALASI PILKADA 2020

Image
Pemilihan kepala daerah di Indonesia pada tahun 2020 digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2021. Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2020 merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan di Indonesia. Pelaksanaan pemungutan suara direncanakan digelar secara serentak pada bulan Desember 2020. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Sejumlah nama dari kader-kader potensial partai politik (Parpol) mulai bermunculan. Ada 270 daerah yang akan mengikuti pilkada serentak salah satunya di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Ada tiga kandidat yang kini ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat saat ini, selain itu ada muncul bakal calon bupati dari kalangan milienal. Hal ini menarik dibicarakan. Hal ini disampaikan Ode Undu yang menjabat sebagai Sektaris Umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswah K...

Makalah silvikultur Tanaman Leda (Eucalyptus deglupta)”

TUGAS MAKALAH SILVIKULTUR
“Silvikultur Tanaman Leda (Eucalyptus deglupta)”






Oleh :
SAHRUN
M1A1 16 174







JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah silvikultur ini yang berjudul “Silvikultur Tanaman Leda (Eucalyptus deglupta)”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas makalah silvikultur ini yang berjudul “Silvikultur Tanaman Leda (Eucalyptus deglupta)”. Disamping itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan tugas makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah tugas makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Kendari, November 2018

Penyusun










DAFTAR ISI 
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi :
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujan
1.3 Manfaat
BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Pengertian(Eucalyptus deglupta
2.2 kelebihan Eucalyptus deglupta
2.3 penyebaran Eucalyptus deglupta
2.4 prospek bisnis kayu Eucalyptus deglupta
2.5 budidaya Eucalyptus deglupta
2.6 Pengendalianj hama dan penyakit Eucalyptus deglupta
2.7 pemanenann Eucalyptus deglupta
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keanekaragaman hayati ini meberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak, hal ini di pengaruhi oleh berbagai factor yang mendukur persebaran tersebut diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim, pengaruh manusia, keadaan air danm lain-lain. Selain itu flora daerah Indonesia bagian barat memiliki banyak kesamaan dengan benua asia karena daerah ini bersatu dengan daratan asia sehingga disebut sebagai flora asiatis. Pada makalah ini kita akan membahas tentang tanaman endemic Indonesia khususnya pada daerah Sulawesi.
Eucalyptus deglupta merupakan tumbuhan endemic yang tersebar di Sulawesi, Maluku dan papua. pohon yang memiliki banyak warna, umumnya lebih dikenal sebagai Eucalyptus pelangi. Rahasia di balik Eucalyptus Rainbow sebenarnya sangat sederhana. Pohon-pohon menumpahkan beberapa patch dari kulit kayu setiap tahun, tetapi tidak pada saat yang sama. Karena patch hilang, hijau dalam kulit terkena, dan, sampai menjadi matang, setiap patch baru pertama berubah kebiruan, kemudian oranye, ungu dan merah marun. Hal ini menciptakan efek pelangi yang membuat pohon-pohon ini begitu baik untuk dilihat. Eucalyptus mampu tumbuh di tanah yang subur maupun yang gersang. Umumnya pada daerah tropis yang memiliki suhu rata-rata 20° - 32°C. Eucalyptus deglupta dapat tumbuh sampai dengan ketinggian 70 meter. Eucalyptus dapat tumbuh di iklim A sampai C. Hal ini memyebabkan Eucalyptus tidak memerlukan syarat tumbuh yang tinggi, karena pohon ini mampu beradaptasi terhadap lingkungannya,  Eucalyptus termasuk kedalam family Myrtaceae.
Selain berwarna banyak umumnya Eucalyptus deglupta memiliki ciri yang unik yaitu memiliki batang yang bulat lurus dan bebas cabang. Hal ini terjadi karena secara otomatis ranting atau cabang yang terdapat pada pohon Eucalyptus akan gugur dengan sendirinya.
Pohon Eucalyptus menggugurkan rantingnya untuk menjaga keseimbangan pohon itu. Sehingga menghasilkan batang yang tinggi, lurus, bebas cabang, dan berbentuk silindris, hal ini menyebabkan pohon eucalyptus cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp.
Selain kayu daun Eucalyptus juga dapat mengeluarkan minyak atsiri walaupun tidak terlalu banyak tapi dapat diolah. Minyak atsiri dari eucalyptus sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dan mampu meredakan beberapa penyakit.
Berdasarkan keterangan di atas maka pembuatanj makalah mengenai ”Silvikultur Tanaman Leda (Eucalyptus deglupta)” perlu untuk dilakukan untuk mengetahui dan melestarikan tanaman local tersebut.

 1.2 Tujuan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1 Untuk mengetahui Pengertian Eucalyptus deglupta
2. Untuk mengetahui penyebaran(Eucalyptus deglupta
3 Untuk mengetahui prospek bisnis kayu Eucalyptus deglupta
4 Untuk mengetahui budidaya Eucalyptus deglupta
5 Untuk mengetahui Pengendalianj hama dan penyakit Eucalyptus deglupta
6  Untuk mengetahui pemanenann Eucalyptus deglupta
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1 Agar mengetahui Pengertian (Eucalyptus deglupta)
2. Agar mengetahui penyebaran (Eucalyptus deglupta)
3 Agar mengetahui prospek bisnis kayu (Eucalyptus deglupta)
4 Agar mengetahui budidaya (Eucalyptus deglupta)
5 Agar mengetahui Pengendalianj hama dan penyakit (Eucalyptus deglupta)
6 Agar mengetahui pemanenann (Eucalyptus deglupta)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eucalyptus deglupta
Eucalyptus deglupta merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada daerah tropis - sub tropis dengan ketinggian tempat 0 - 1800 m dpl. Eucalyptus deglupta memiliki warna batang yang unik dengan warna yang menarik sehingga disebut "Rainbow Eucalyptus" Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai atau danau.
Leda (Eucalyptus deglupta) dikelompokan kedalam famili Myrtaceae, distribusi  tropis, dan sub tropis, tinggi pohon bisa mencapai 60 meter. Eucalyptus tumbuh baik pada dataran rendah sampai tinggi (0-1800 m diatas permukaan laut), dengan curah hujan 2000 – 5000 mm per tahun. Pertumbuhan termasuk tanaman yang cepat tumbuh, dalam tahun pertama bisa mencapai ketinggian lebih dari 3 meter.
Pohon eucalyptus memiliki batang yang licin, dengan warna Orange, hijau, abu-abu dan cokelat. Tajuknya lurus ke atas seperti pohon cemara, daunnya bewarna hijau berbentuk oval, apabila daunnya kita lukai tercium aroma minyak kayu putih. Bunga berkelompok atau bergerombol berwarna putih (seperti bunga edeulewis). Tanamn Eucalyptus biasanya berbunga pada bulan Maret – Juni.dan Oktober – Desember. Pohon eucalyptus berbunga pada umur 3 tahun. Eucalyptus memiliki buah bulat dengan ukuran kecil.

2.2 Kelebihan Eucalyptus deglupta
            Tanaman Eucalyptus atau nama lokalnya Leda memiliki warna yang unik dengan batang yang menarik sehingga disebut “Rainbow Eucalyptus”. Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai dan danau. Pohon Eucalyptus batangnya tinggi dan lurus, orang dulu percaya bahwa kalau menanam Eucalyptus berarti pasti dilokasi tersebut banyak air, karena akar Eucalyptus mampu menyerap air dari daerah lain.
Bentuk daun eucalyptus oval dengan warna hijau, tumbuh disetiap ranting. Daun Eucalyptus mengandung minyak astiri walaupun hanya sedikit, tapi bisa diolah/disuling menjadi minyak kayu putih. Eucalyptus juga memiliki bunga dengan warna putih bentuknya bergerombol. Sehingga bisa dirangkai untuk hiasan.
Eucalyptus dalam usia 5 tahun bisa dipanen dengan hasil kayu rata-rata perpohon minimal 0,7 m3 atau diameter batang 30-35cm. Dalam 1 hektar bisa menghasilkan kayu antara 430 s/d 440 m3. Batang eucalyptus lurus sehingga hasil kayunya dapat dimanfaatkan dari akar sampai pucuk.
Kayu eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti baku membuat pintu, kusen, kotak kemasan, bubur kayu bahan kertas, dan haspel.
2.3 Penyebaran Eucalyptus deglupta
            Tanaman Eucalyptus berasal dari Australia, Philipina, Papua Nugini  daerah penyebaran   Indonesia Timur lainnya. Leda tumbuh asli di Sulawesi pada ketinggian 0-600 m dari permukaan laut, sedangkan di Irian Jaya sampai ketinggian 1.000 Km. Di jawa leda ditanam dan tumbuh baik pad ketinggian 0-1.000 m. Leda menghendaki tanah yang subur, dalam dan sarang, mengandung pasir atau abu vulkanis, pada tipe curah hujan A-B sampai C.

2.4 Prospek Bisnis Kayu Eucalyptus deglupta

            Kerusakan hutan (degradasi dan deforestasi) yang besar dengan laju rata-rata 1,8 juta ha per tahun menyebabkan hutan alam saat ini tidak mampu lagi menjadi sumber pemasok kayu utama untuk bahan baku industri. Suramnya bisnis industri perkayuan di dalam tubuh kehutanan nasional menjadi salah satu alasan bagi pabrik-pabrik panel kayu gulung tikar. Pada tahun 1990 tercatat 564 perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dengan produksi kayu mencapai 28 juta m3. Diantara sekian banyak pabrik panel kayu, benar-benar aktif kini hanya tersisa 40 perusahaan saja dari total 120 unit. Hal itu banyak disebabkan oleh kurangnya bahan baku yang kontradiktif dengan kebutuhan kayu yang semakin meningkat. Kini banyak perusahaan atau pabrik kayu yang mengandalkan bahan baku dari hutan rakyat.

Seiring dengan permintaan kayu yang terus meningkat akibat tidak berimbangnya pasokan, pengusaha sudah mulai mengarahkan perhatiannya pada jenis tanaman hutan penghasil kayu yang cepat. Dari situlah kemudian muncul Eucalyptus sebagai salah satu pilihan. Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan bisa dipanen pada umur 5 tahun. Masa pakai kayu eucalyptus mampu bertahan hingga 30-45 tahun. Kondisi inilah yang melatarbelakangi cerahnya prospek eucalyptus.
Prospek penanaman pohon eucalyptus sangat baik hal ini disebabkan oleh kebutuhan kayu eucalyptus mencapai lebih dari 500 ribu meter kubik per tahunnya. Adanya jaminan pemasaran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan harga yang semakin tinggi sangat menguntungkan petani tanaman eucalyptus. Para petani eucalyptus pun tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pohon saja, tetapi dari hasil palawija yang ditumpang sarikan petani juga mendapatkan hasilnya. Berdasarkan pengalaman para petani keuntungan penanaman eucalyptus cukup besar.
            Jika dihitung nilai kelayakannya, berinvestasi tanaman eucalyptus sangat menguntungkan. Sebagai gambaran produksi kayu eucalyptus umur 5 tahun pada tanah yang baik adalah 437m3 per hektar jika dirupiahkan setara dengan Rp 218 juta. Bahkan diprediksikan haga kayu eucalyptus akan meningkat dari tahun ketahun. Hal ini didasarkan pada permintaan pasar internasional dan domestik terhadap kayu eucalyptus yang terus meningkat
        
2.5 Budidaya Tanaman Eucalyptus deglupta
Kawasan hutan yang semakin menurun kualitasnya, ternyata berpengaruh besar pada penurunan pasokan bahan baku ke industri perkayuan. Selain itu adanya kebijakan soft landing, semakin membuat industri perkayuan Indonesia seakan mati suri. Namun kondisi ini ternyata menimbulkan peluang lain, yaitu mulai maraknya budidaya tanaman hutan industri. Untuk memperoleh hasil dan mutu eucalyptus yang baik maka perlu diupayakan budidaya yang baik (good silvicultural practices) dengan memperhatikan faktor tempat tumbuh,benih/bibit dan perlakuan silvikukltur.
2.5.1 Persiapan Pembibitan
untuk mendapatkan bibit eucalyptus dapat dilakukan dengan pembiakan secara generatif melalui benih, dan pembiakan vegetatif seperti stek dan kultur jaringan.
1. Pengadaan bibit melalui benih
            Benih eucalyptus yang berkualitas baik perlu disediakan dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat. Benih yang akan digunakan untuk keperluan penanaman sebaiknya diperoleh dari sumber benih yang berkulitas, yaitu penangkar yang sudah terdaftar di BPTH. Selain itu penanaman bibit dengan asal-usul yang jelas, juga perlu memperhatikan persyaratan tempat tumbuhnya serta bentuk perlakuan silvikultur yang paling sesuai.
Pohon ecalyptus memiliki buah terbanyak pada umur 5 sampai 6 tahun. Benih yang sudah masak secara fisiologis yaitu penampakan warna kuning kecoklatan pada buah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan benih adalah sebagai berikut:
1.  Benih diambil dari pohon yang pertumbuhannya baik dan jelas asal-usulnya
2.  Benih bermutu baik, sehat, bersih, dan tidak terserang hama dan penyakit
3. Benih diperoleh dari sumber benih atau membeli dari perusahaan yang sudah    mendapat sertifikat dari BPTH.
Bibit dari hasil stek merupakan salah satu alternatif yang mudah untuk memperbayak dalam skala besar yang paling penting dalam perbanyakan melalui stek adalah pemilihan tanaman induk. Tanaman induk berasal dari tanaman yang unggul yaitu bebas dari serangan hama penyakit, pertumbuhan normal. Dan memiliki batang yang bagus ( lurus dan besar ).
Stek diambil dari tunas yang keluar dari cabang-cabang tanama Setelah satu bulan bibit ecalyptus sudah berakar, dan siap untuk ditransplan ke luar sungkup. Selama 1 bulan ditransplan bibit disiram dan dipupuk dengan NPK minimal 2 minggu skali, serta penyemprotan hama dan penyakit tetap dilakukan selama 1 minggu sekali. Setelah bibit cukup besar bibit siap dipindah ke tempat yang panas (open area), pemeliharaan dilkakukan secara intensif seperti penyiraman, pemupukan,dan penyiangan.


2.5.2 Pemeliharaan Bibit
1. Penyiraman
`Pemeliharaan di persemaian berupa penyiraman dengan air bersih dilakukan dua kali sehari atau tiga kali bila cuaca sangat panas. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprayer gendong dengan butiran air halus (kabut).
2. pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang bibit dipersemaian adalah ulat daun untuk mencegah kemungkinan adanaya serangan hama perlu dilakaukan penyemprotan menggunakan insektisida dengan dosos 1 ml / liter air. Penyakit yang sering menyerang yaitu busuk, basah yang disebabkan oleh jamur. Cara pengendaliannya yaitu dengan menyemprotkan pugisida dengan dosis 1 gram / air.
2.5.3 Persiapan Lahan
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum penanaman perlu dilakukan persiapan pekerjaan diantaranya :
1.      Pembersihan lahan dari rumput liar
2.      Pengolahan tanahy, penentuan jarak tanam
3.      Pembuatan lubang tanam dan aplikasi pupuk
2.5.4 Proses Penanaman
Waktu penanaman dilakukan setelah hujan mulai turun. Pengangkutan bibit ke lapangan di usahakan seaman mungkin. Bibit sebelum diangkut kelapangan dibiarkan terlebih dahulu selama 2-3 hari. Pada saat bibit ditanam, kantong plastik dilepas secara hati-hati supaya media tetap utuh dan bibit dimasukan kedalam lubang yang telah disiapkan dan ditutup kembali dengan tanah serta dipadatkan. Jarak tanam 4 m x 4 m.

2.5.5 Pemeliharaan Tanaman
Untuk memperoleh hasil kayu yang baik, pemeliharaan tanaman eucalyptus perlu dilakukan. Pemeliharaan yang dapat dilakukan antara lain pemupukan, penyulaman, penyiangan, penjarangan, pemangkasan cabang, serta pengendalian hama dan penyakit.

2.5.6 Pemupukan
Untuk mendapatkan tanaman yang baik maka pada areal pertanaman yang kekurangan unsur hara, perlu dilakukan pemupukan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sebelum pemupukan, perlu dilakukan analisis tanah untuk menentukan jenis pupuk yang tepat. Pemupukan awal dilakukan pada saat tanam sebagai pupuk dasar, misalnya pupuk kandang, dan NPK. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 6 bulan dengan jenis yang sama.
Pemupukan dilakukan disekeliling tanaman dengan radius 15cm dari batang tanaman, dibuat cekungan untuk tempat pupuk kemudian ditutup kembali. Pemupukan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 1 tahun setelah tanam.
2.6 Pengendalian Hama dan Penyakit Eucalyptus deglupta
Ecalyptus merupakan tanaman yang kuat tehadap serangan penyakit, tetapi untuk menjaga tanaman supaya terhindar dari serangan hama dan penyakit, perlu perlakuan pengendalian hama dan penyakit.
 Hama yang bisa menyerang yaitu :
1. Kumbang
hama ini menyerang tanman terutama daun, warnanya putih dan bisa pindah dari pohon satu ke pohon lain dengan cara terbang. Hama ini biasanya terlihat pada pertengahan musim kemarau. Cara pengendaliannya meneyemprotkan insektisida dengan jenis ( decis, curacron) dosis 2 ml/ltr air.
2. Rayap
hama ini sangat sulit untuk diprediksi keberadaannya, karena dia hidup di dalam tanah. Serangan hama ini memakan seluruh bagian akar tanaman, yang akhirnya tanaman layu dan mati. Serangan hama ini bisanya pada awal misim kemarau. Cara pengendaliannya yaitu pada saat penanaman di lapangan, taburkan Furadan sebanyak 5-10 gram pada lubang tanam. Penyakit tanaman Eucalyptus deglupta
3.  Penyakit busuk batang
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang masuk kedalam jaringan tanaman. Serangannya dimulai dari bawah sampai pucuk batang. Serangan berat mengakibatkan batang menjadi busuk dan mati. Penyakit ini biasanya terlihat pada musim hujan. Cara pengendaliannya yaitu dengan menyemprotkan fungisida jenis (dithane-m45, antracol) dengan dosis 2 gram/liter air.

2.7 Pemanenan Kayu Eucalyptus deglupta
            Panen merupakan saat yang paling ditunggu setelah proses budidaya. Dengan budidaya yang baik diharapkan sesuai dengan keinginan sehingga harga jualnya tinggi atau jika dimanfaatkan, hasilnya sangat memuaskan..Pohon Ekaliptus biasanya di panen antara 5 tahun. Pada umur lima tahun, pohon ekaliptus sudah dapat dimanfaatkan kayunya sebagai kayu pertukangan, bahan baku pabrik kertas, kayu lapis, kosen dll. Volume setiap batang pohon rata-rata 0.9 m3 dengan diameter 35 cm dan tinggi 20 meter.
1.    Perencanaan pemanenan kayu
      Salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah kegiatan pemanenan. Kegiatan pemanenan dimaksudkan untuk memanfaatkan hasil hutan dan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial dengan tujuan untuk mengoptimalkan nilai hutan, menjaga pasokan untuk industri agar stabil, meningkatkan peluang kerja, meningkatkan ekonomi lokal dan regional.
           Menurut Broen (1958) dalam anonim (2008a) beberapaha hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan untuk kegiatan pemanenan adalah pembangunan jaringan angkutan, kebijakan finansial. Staff dan Wiksten (1984) dalam anonim (2008a) beberapa hal yang perlu dilakukan dalamperencanaan untuk kegiatan pemanenan merupakan suatu keputusan  untuk menetapkan seperangkat kegiatan yang aksn dillakukan pada masa mendatang.

2.  Penebangan dan pembagian batang
    Kegiatan penebangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dalam rangka mendapatkan kayu hasil penebangan dengan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum dilakukan penebangan diperlukan suatu perencanaan yang matang. Untuk pengusaha Ekaliptus skala kecil, penebangan dapat dilakukan dengan alat sederhana berupa kapak, parang dan tali tambang. Kapak digunakan untuk pemotongan batang, parang untuk pemotongan cabang kecil dan tali tambang untuk menarik dan memastikan arah rebahnya. 
3.Penyaradan.
Tujuannya Yaitu kegiatan pengumpulan kayu pada kawasan tertentu. Hal yang harus diperhatikan yaitu keadaan biofisik kawasan hutan. Kadaan biofisik hutan akan menentukan peralatan yang akan digunakan. Alat-alat yang digunakan biasanya menggunakan hewan, tenaga manusia atau dengan motor pengangkut, truck dan kendaraan lainnya.
























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Leda (Eucalyptus deglupta) merupakan tanaman famili Myrtaceae dan merupakan tanaman endemic yang tersebar di Sulawesi, Maluku dan papua.Dapat tumbuh pada daerah tropis - sub tropis dengan ketinggian tempat 0 - 1800 m dpl. Eucalyptus deglupta memiliki warna batang yang unik dengan warna yang menarik sehingga disebut "Rainbow Eucalyptus" Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai atau danau. Untuk mendapatkan bibit eucalyptus dapat dilakukan dengan pembiakan secara generatif melalui benih, dan pembiakan vegetatif seperti stek dan kultur jaringan. Ekaliptus biasanya di panen antara 5 tahun.

3.2 Saran
Saran saya pada makalah ini yaitu untuk melestarikan tanaman local (endemic) maka perlu dilakukan tindakan budidaya serta pemanfaatan khususnya pada jenis leda (Eucalyptus deglupta)









DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.co.id/thread/52698bbd38cb174f1c000008/pohon-eucalyptus-   simpan-partikel-emas
https://pmiiagro.wordpress.com/2012/01/20/eucalyptus-deglupta-pohon-penuh- warna/http://www.rollickiana.com/2014/08/eukaliptus-flora-khas-australia.html
Latif A. 2013. Persebaran Flora dan Fauna. http://abdullatifse. blogspot. Com Diakses tanggal 26 juni 2014
Markham, K. R., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB. Bandung. 
Soepangkat, 1997. Program penanggulangan hama pada HTI trans PT Hutan Kusuma. Makalah dalam rangka Workshop Permasalahan dan Strategi Pengelolaan Hama di Areal Hutan Tanaman. Bandungan, 17-19 Juni 1997. 9 hal.
Suprianto,T., 2012. Menjaga Melestarikan dan Memulihkan Taman Nasional Lore Lindu, BTNLL, Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah. Jakarta.
Verne A, 2010. Pengaruh Ketinggian Tempat (suhu) Terhadap Pertumbuhan Tanaman, Ternak, Hama, Penyakit Tumbuhan, dan Gulma. http://aredhieanverne.blogspot.com diakses tanggal 26 Juni 2014.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pencemaran Laut dari Tumpahan Minyak (Oil Spill))

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN “Angka Bentuk Pohon Hutan Tanaman Dan Struktur Serta Komposisi Tegakan Hutan Alam”

MAKALAH TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA)