Di dalam dialog bersama , Sektaris Umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswah Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan (Ode Undu) pada hari Senin malam 18 juni 2020, pada jam 20:30 WIT. Dengan "tema manakah yang lebih harus di dahulukan ekonomi atau kesehatan.?"
Iya, menjelaskan bahwa kesehatan dan ekonomi sama pentingnya dan harus berjalan bersama.
Pandangannya yang seolah-olah mendahulukan ekonomi sehingga dilakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), adalah tidak benar.
Sejak tanggal 8, Juni 2020, melalui PSBB Pemerintah, melakukan langkah untuk memprioritaskan kesehatan dengan terlebih dahulu merealokasikan anggaran untuk sarana dan fasilitas kesehatan bagi tenaga medis, tenaga kesehatan, serta masyarakat langsung. Langkah-langkah pencegahan secara masif dilakukan dari tingkat pusat sampai level terkecil di desa-desa.
Percepatan juga dilakukan melalui peningkatan jumlah rapid test dan penanganan COVID-19 yang bertambah signifikan mulai dari bulan Maret, hingga kini telah berjumlah kurang lebih dari 100 untuk rapid test.
Bagaimana Saya merespon rencana pelonggaran PSBB? "Ujarnya.
Pemerintah bukan tanpa dasar dalam melakukan pelonggaran PSBB. Pemerintah mengikuti standar WHO, yaitu jika angka Rt (Reproduksi Efektif) di bawah 1 selama 14 hari, dan persiapan protokol kesehatan dan sosialisasi yang masif. serta peningkatan fasilitas kesehatan di daerah yang memadai, maka dapat dilakukan pelonggaran PSBB secara bertahap dan dimonitor secara ketat dan disiplin, "ujarnya.
Berdasarkan zonasi, terdapat sekitar 220 daerah yang masuk zona hijau (daerah dimana kasus COVID-19 sangat sedikit, Rt 0, atau tidak ada perkembangan yang mengkhawatirkan) sehingga tidak perlu diatur sebagaimana zona merah, "ujarnya.
Dengan mitigasi risiko agar tidak terjadi serangan gelombang kedua maka Pemerintah kota ambon, harus menyiapkan protokol normal baru ( new normal). Langkah-langkah dalam membuat protokol kesehatan disiapkan di tempat pasar, mal, sekolah serta berbagai sarana publik. Saat ini masing-masing Pemerintah daerah dan pemerintah kota menyiapkan protokol tersebut dan mulai melakukan sosialisasi. TNI dan Polri juga dilibatkan seluruh masyarakat untuk menjaga pelaksanaan protokol tersebut di ruang publik."ujarnya.
Bagaimana kondisi fiskal kita saat ini?
Pemerintah berupaya agar perekonomian pemerintah tidak turun sangat dalam. APBN digunakan sebagai bantalan bagi masyarakat luas serta dunia usaha, sehingga memiliki daya tahan di tengah pandemi COVID-19. Agar tidak terjadi vicious cycle, Pemerintah mengombinasikan antara pemberian dukungan dari belanja, subsidi, pajak, pembiayaan dan dukungan kredit modal kerja. Pembukaan kegiatan ekonomi dilakukan secara bertahap. Tentunya dengan tanpa kompromi terhadap protokol kesehatan, "ujarnya.
Bantalan sosial yang diberikan menjangkau 55% penduduk hingga ke desa-desa, bansos diperpanjang dari semula enam bulan menjadi sampai akhir tahun 2020, subsidi listrik dari semula 3 bulan menjadi 6 bulan, program padat karya juga tetap diluncurkan . Untuk dunia usaha, pemberian subsidi bunga adalah kurang lebih sebesar Rp 4 milyar.
Diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu mereka agar dapat bangkit lagi dan lebih kuat sehingga kemampuan untuk bertahan juga menjadi lebih besar. Bersama kita berjuang keluar dari pandemi COVID-19 dan membangun lagi ekonomi rumah tangga, usaha kecil dan ekonomi, "Ujarnya.
Saya mengajak semua warga Indonesia khususnya kota Kendari untuk jangan pernah berkompromi terhadap urusan kesehatan. Ayo jaga kesehatan kita dan orang-orang yang kita sayangi dengan terus waspada dan melaksanakan protokol kesehatan! "Ujarnya
Comments
Post a Comment