SOSOK KEHADIRAN PEMIMPIN MILINEAL DAN BERKUALITAS BAKAL CALON BUPATI KABUPATEN KONAWE SELATAN PADA KONSTALASI PILKADA 2020

Image
Pemilihan kepala daerah di Indonesia pada tahun 2020 digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2021. Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2020 merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan di Indonesia. Pelaksanaan pemungutan suara direncanakan digelar secara serentak pada bulan Desember 2020. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Sejumlah nama dari kader-kader potensial partai politik (Parpol) mulai bermunculan. Ada 270 daerah yang akan mengikuti pilkada serentak salah satunya di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Ada tiga kandidat yang kini ramai diperbincangkan dikalangan masyarakat saat ini, selain itu ada muncul bakal calon bupati dari kalangan milienal. Hal ini menarik dibicarakan. Hal ini disampaikan Ode Undu yang menjabat sebagai Sektaris Umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswah K...

Jeda Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

Jeda Korona
Oleh : Yudi Latif Dua
Wabah korona memaksa kita jeda, peringatan alam agar pulihkan ingatan pada lupa.

Dalam rutinitas perburuan duniawi, manusia merasa pusat segala, abaikan ketersambungan dengan sesuatu yang lebih besar di luar diri.

Saat korona menyergap, barulah kita tersadar, nyawa bisa diambil; bernapas tak selalu cuma-cuma; harta tak bisa buat berfoya; rumah ibadah tak bisa dimasuki; segala ras tanpa kecuali; segala jabatan tanpa hak istimewa. Segala adidaya tanpa hak veto.

Ternyata, semua diri tersambung. Harmoni dan lestari hanya bisa dijaga dengan merawat relasi kasih dengan sang pencipta, sesama
manusia dan alam semesta.

Kebenaran dan kesejatian itu seperti bintang yang tak dapat dilihat kecuali di gelap malam. Dalam terang kehidupan normal, manusia sulit mengenali kebenaran hakiki. Kesejatian tersamar ornamen pernak-pernik penampilan. Saat zaman kelam datang, barulah kita kenali mana yang benar sejati, mana yang palsu manipulasi.

Bisa kita saksikan, saling tuding sesama warga masih berkobar saat solidaritas diperlukan. Saling bantah sesama pejabat masih tergelar saat kekompakan harus dikuatkan.

Dalam impitan krisis, negeri berlimpah ini pertaniannya tak bisa penuhi pangan; industrinya tak bisa penuhi alat kesehatan; rantai pemerintahannya lemah keterpaduan.

Ada saat yang menguji kesejatian manusia. Laku lebih dimuliakan di atas kata. Para aktor pengobral kata kehilangan panggung. Penonton berpaling pada pekerja belakang layar, yang sepi pamrih, rame gawe. Petugas medis, relawan, dan dermawan yang kepahlawanannya menyalakan harapan di tengah kelam.

Bila tak bisa memberi cahaya bagi yang lain, setidaknya tidak memadamkan lampu sekeliling. Tetaplah di rumah, perkuat simpul keluarga. Tengoklah ke dalam mengaca diri. Rentangkan solidaritas dengan berbagi.

Ada saatnya untuk jeda. Sesungguhnya bejana kehidupan yang penuh rutinitas susah menerima pengisian. Hati yang mengejuju jenuh jadi ringkih depresi. Organ yang terus dipacu mudah lapuk. Jadikan disrupsi korona sebagai momen hibernasi bagi kelahiran baru.

Yakin Usaha Sampai
MHR.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pencemaran Laut dari Tumpahan Minyak (Oil Spill))

MAKALAH EKOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT TUMBUHAN “ Suksesi Tumbuhan”

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN “Angka Bentuk Pohon Hutan Tanaman Dan Struktur Serta Komposisi Tegakan Hutan Alam”